Budidaya tanaman kentang dan cara menanam kentang sama halnya seperti budidaya tanaman
sayuran yang lainnya, dimana dalam langkah-langkahnya kita perlu
mengetahui karakter tanaman tersebut sebelum memulai membudidayakannya.
Ada beberapa faktor yang harus diketahui dalam melakukan budidaya kentang atau cara menanam kentang
karena faktor-faktor ini akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kentang. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
iklim, tinggi-rendahnya letak geografis, kesuburan tanah, hama dan
pathogen serta tumbuhan pengganggu.
Iklim
Tanaman kentang berasal dari daerah subtropika, menghendaki iklim yang
khusus, yaitu daerah yang memiliki suhu udara dingin dan lembap. Namun
demikian, sinar matahari juga dibutuhkan oleh tanaman kentang.
Karena tanaman kentang sangat peka terhadap air maka untuk memulai
penanaman kentang sebaiknya diawali pada akhir musim hujan. Tanaman
kentang juga sangat peka terhadap kelembapan dalam tanah, kalau
perubahan kelembapan dalam tanah terlalu tinggi maka pengaruhnya akan
berdampak pada pertumbuhan umbi yang tidak normal (bentuknya
bercabang-cabang).
Waktu tanam kentang yang baik adalah pada akhir musim hujan (sekitar
bulan April atau Mei), tetapi apabila ingin menanam pada awal musim
hujan (sekitar bulan Oktober atau November) diusahakan pada waktu musim
turun hujan usia tanaman kentang sudah berumur dua bulan dan umbinya
sudah cukup besar. Begitupun dengan angin yang kencang tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman kentang, karena batang tanaman kentang tidak kuat
sehingga mudah patah atau roboh apabila terkena angin yang kencang.
Tinggi-rendahnya Letak Geografis
Tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi, yakni lebih
dari 500 meter di atas permukaan air laut. Yang paling ideal, kentang
ditanam dalam ketinggian antara 1000-3000 meter di atas permukaan laut.
Tinggi-rendahnya suatu tempat biasanya berhubungan dengan suhu udara dan
kelembapan udara. Perbedaan kelembapan dan suhu udara sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman kentang.
Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah memegang peranan tyang sangat penting untuk tanaman
kentang. Selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai
penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernafasan akar tanaman.
Tanah yyang subur bisa mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan
tanaman. Factor-faktor yang menyuburkan tanah adalah kandungan air,
bahan organic, batuan induk,suhu, organism tanah, keasaman tanah,
struktur dan tekstur tanah serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat
hara.
Kentang cocok ditanam pada tanah yang gembur, banyak mengandung humus,
sedikit berpasir, sedikit mengandung air. Tanaman kentang akan tumbuh
ideal pada tanah yang memiliki kesamaan tanah (pH) antara 5-5,5.
Kegemburan tanah sangat dikehendaki untuk membantu perkembangan akar
tanaman kentang dalam membentuk umbi yang sempurna sehingga bermutu
tinggi.
Tanah yang banyak mengandung humus bisa mempercepat pertumbuhan
tanaman, karena menyimpan zat-zat makanan dalam jumlah yang cukup.
Zat-zat makanan sangat diperlukan bagi tanaman kentang sehingga dapat
tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang besar dan sehat.
Tanah yang sedikit berpasir bisa menumbuhkan kentang yang berkarbohidrat tinggi dan rasanya menjadi lebih lezat.
Tanaman kentang tidak tahan terhadap air yang banyak, terlebih-lebih air
yang menggenang. Air yang berlebihan membuat tanaman kentang terserang
penyakit kayu.
Biotik
Selai factor-faktor abiotik, yaitu iklim dan tanah, yang perlu
diperhatikan juga adalah factor biotic. Hama, pathogen, dan gulma adalah
factor biotic yang sering menggagalkan panen kentang.
Cara Menanam Kentang
Hal-hal yang perlu dikerjakan dalam bercocok tanam kentang adalah:
pengolahan dan penggarapan tanah, pembibitan, penanaman, penyiraman,
pendangiran dan penyiangan serta pembumbunan.
Pengolahan dan Penggarapan Tanah
Tanah yang akan dipakai untuk menanam kentang harus diolah sebaik mungkin. Dalam pengolahan tanah, yang perlu dilakukan adalah:
Mencangkul tanah
Menggemburkan tanah
Membuat bedengan
Membuat saluran air
Meratakan tanah
Tanah harus dicangkul sedalam 30-40 cm. setelah dicangkul, tanah
dibiarkan beberapa hari agar mendapat sinar matahari sehingga peredaran
udara lancer serta hama dan bakteri bisa terbunuh.
setelah dicangkul, tanah harus dilembutkan dan digemburkan. Tanaman
kentang hanya bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur sekali.
Dalam tanah yang gembur, akar kentang sebagai asal terjadinya umbi bisa
berkembang secara maksimal. Tanah yang kurang gembur dapat menghambat
proses terjadinya umubi. Untuk menggemburkan tanah dapat digunakan
cangkul berukuran sedang atau garu.
Bedengan perlu dibuat sebagai tempat penanaman kentang. Bedengan bisa
memudahkan petani untuk memelihara tanaman kentang. Dengan bedengan,
tanaman kentang tidak akan tergenang air jika hujan turun.
Bedengan sebaiknya dibuat membujur kea rah barat-timur. Lebarnya lebih
kurang 70 cm (untuk satu jalur tanaman) atau 140 cm (untuk dua jalur
tanaman). Panjangnya disesuaikan kondisi tanah. Tinggi bedengan lebih
kurang 15 cm. parit bedengan lebarnya lebih kurang 25 cm.
Parit-parit bedengan selain berfungsi sebagai jalan untuk merwat
tanaman, juga sebagai saluran air. Oleh karena itu, parit-parit bedengan
ini dibuat sedemikian rupa agar air dapat mengalir lancer bila turun
hujan.
Saluran air dibuat untuk pembuangan dan untuk mengalirkan air. Hal ini
dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit bedengan.
Tanaman kentang sangat peka terhadap air, terlebih-lebih sejak penanaman
sampai berumur dua bulan. Akar tanaman kentang yang tergenang air akan
membusuk, kemudian tanaman kentang pun layu.
Proses mertakan tanah ini perlu dilakukan agar permukaan bedengan rata
atau datar dan tidak terdapat bongkahan-bongkahan tanah lagi.
Pembibitan
Bibit sangat menentukan keberhasialan penanaman. Bibit yang baik
kemungkinan besar akan membuahkan kesuksesan penanaman. Sebaliknya,
bibit yang kurang bagus pasti hasilnya akan mengecewakan.
Kentang ditanam melalui umbinya langsung pada lahan tanpa melalui
proses persemaian terlebih dahulu. Jauh sebelum penanaman, bibit-bibit
harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pilihlah umbi-umbi kentang yang
baik, besar, dan tidak banyak matanya.
Umbi yang kecil tak boleh dipergunakan sebagai bibit, sebab matanya
kurang kuat dan persediaan makanan hanya sedikit sehingga tunas yang
tumbuh sudah mati. Selain itu, umbi yang kecil ada kemungkinan berasal
dari umbi yang sakit. Umbi yang besar bisa dibelah menjadi dua.
Simpanlah bibit kentang di tempat yang kering dan berhawa segar.
Penyimpanan di dalam bakul, lakukan di atas asap, ini berlangsung kurang
lebih tiga bulan.
Penanaman
Karena tanaman kentang tidak memerlukan persemaian, maka setelah memilih
bibit yang baik dan disimpan dengan cermat, maka kemudian akan muncul
titik-titik tumbuh. Hal ini menjadi pertanda bahwa bibit sudah bisa
ditanam. Bibit bisa langsung ditanam ditempat yang telah dipersiapkan.
Yang harus dikerjsakan terlebih dahulu dalam penanaman, yaitu membuat
lubang-lubang tanaman berupa alur-alur silang. Kemudian, pada titik
pertemuan sialang itulah nantinya bibit kentang ditanam.
Agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna, maka jarak tanaman harus diatur sebagai berikut:
- Jarak antara baris 50-65 cm
- Jarak tanam di dalam baris 30-40 cm
- Dalamnya tanaman masuk ke tanah 5-10 cm
Pada tanah berat, bibit ditanam lebih dangkal. Demikian pula pada musim
penghujan, bibit ditanam lebih dangkal agar tidak banyak terendam air.
Tetapi, sebaliknbya, pada musim kemarau bibit kentang ditanam lebih
dalam agar tidak mengalami kekeringan.
Dalam proses penanaman, tiap-tiap lubang tanaman diberi pupuk kandang
sebanyak 0,5 kg. dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan pupuk
kandang 20-30 ton.
Letakkanlah bibit-bibit kentang di atas pupuk kandang dengan kedalaman
7,5-12,5 cm. Usahakan agar tunas-tunasnya menghadap ke atas. Pada
sebelah kanan dan kirinya, berilah pupuk DS dan ZA sejauh kurang lebih 5
cm dari bibit, yaitu disebelah kanan diberi pupuk DS sebanyak kira-kira
16 gram dan di sebelah kiri diberi pupuk ZA sebanyak lebih kurang 16
gram juga. Kemudian, tutplah lubang-lubang tanam dengan tanah. Dalam
satu hektar tanaman kentang diperlukan lebih kurang 80-900 kg DS dan
ZA.
Dengan lahan seluas satu hektar diperlukan bibit kentang sebanyak 1200-1500 kg yang berat tiap umbinya antara 30-40 gram.
Setelah lebih kurang 10-12 hari kemudian, maka bibit kentang mulai tumbuh rata di atas tanah.
Penanaman kentang juga bisa dilakukan tanpa membuat bedengan, yakni
langsung di atas tanah yang tersedia. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan:
- Mula-mula tanah digemburkan dan diratakan terlebih dahulu. Kemudian,
buatlah lubang tanaman seperti di atas. Lalu, tanamlah bibit kentang
pada lubang-lubang yang telah disiapkan.
- Setelah bibit ditanam, kemudian tanah di bagian kanan dan kiri
barisan tanaman ditimbunkan pada bibit yang baru ditanam sehingga
membentuk gundukan tanah yang memanjang.
Lebar parit-parit anttara gundukan tanah sama seperti parit-parit bedengan, lebih kurang 25 cm, dan tinggi kira-kira 15 cm.
Penyiraman
Tanaman kentang idak menghendaki kekeringan, meskipun sangat peka
terhadap air yang berlebihan, terutama air yang menggenang. Jika terlalu
kering, maka suhu tanah akan menjadi panas dan kelembabannya turun.
Umbi kentang memerlukan suhu dingin dengan kelembaban yang tinggi. Pada
tanah yang suhu dan kelembabannya tidak stabil, tanaman kentang akan
menghasilkan umbi yang bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol.
Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun hujan. Apalagi pada musim kemarau.
Pendangiran dan Penyiangan
Setelah tanaman kentang berumur kira-kira satu bulan, maka perlu
dilakukan pendangiran. Yakni, tanah disekitar tanaman perlu digemburkan
agar peredara udara menjadi lancer. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman
menjadi lebih baik,. Rumput-rumput yang ada di sekitar tanaman juga
perlu dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kentang.
Proses penggemburan juga disertai dengan peniggian gundukan tanah atau
bedengan agar umbi tanaman selalu terkubur. Umbi kentang yang tidak
tertutup tanah akan berwarna hijau dan kualitasnya rendah.
Pembumbunan
Setelah tanaman kentang berumur 3-4 minggu, maka perlu dilakukan
pembumbunan, yakni proses peninggian tanah. Pembumbunan akan memberikan
keuntungan bagi tanaman, antara lain:
- Akan merangsang pembentukan akar baru sehingga umbi kentang yang dihasilkan bisa semakin banyak.
- Membantu perkembangan umbi
- Memperkokoh berdirinya batang