--ABNS ONLINE ---MEDIA AGAMA DAN SUARA HATI UMAT ISLAM -

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4XIUcuoUx_pUZKXvbSvYzirkZLHIkwtbnj-bq71UjE7Y_kMaamQpM2cSnM7mZpowxrs5BjuwhphyWI3u5uHYpW4BHpby7G4f7hymg6HbpA2rm6R4JPYjdyLCDZzmL-g7q3jjUWxJez6Wg/s1600/budidaya+lada.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4XIUcuoUx_pUZKXvbSvYzirkZLHIkwtbnj-bq71UjE7Y_kMaamQpM2cSnM7mZpowxrs5BjuwhphyWI3u5uHYpW4BHpby7G4f7hymg6HbpA2rm6R4JPYjdyLCDZzmL-g7q3jjUWxJez6Wg/s400/budidaya+lada.jpg" width="400" /></a></div>
 
Siapa yang tidak kenal komoditas Lada atau juga dikenal dengan merica.  Gara-gara rempah inilah mencul kolonialisme di penjuru dunia.  Lada
/merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud biji-bijian. Lada sangat penting dalam 
komponen masakan dunia terutama di barat (western) dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan 
penting.   
 
Provinsi Lampung adalah salah satu negara penghasil lada terbesar di Indonesia.  
Indonesia mempunyai peranan penting dalam perdagangan lada di dunia. 
Indonesia terkenal dengan pasokan lada putih “Muntok White Pepper” dan 
lada hitam ”Lampung Black Pepper”.  
 

Manfaat
 paling utama lada yang utama adalah sebagai bumbu masak yang bisa membuat rasa 
masakan menjadi sedap, beraroma merangsang, dan menghangatkan badan. 
Karenanya di Indonesia lada digunakan bumbu khusus masakan-masakan 
peningkat gairah. Sementara itu di India yang masyarakatnya dikenal 
sangat menyukai masakan berbumbu lada, sehingga hampir sebagian besar 
produksi lada mereka untuk konsumsi dalam negeri. Selain untuk bumbu 
masak, lada bersama beberapa rempah lain dan umbi-umbian juga digunakan 
sebagai bahan ramuan jamu tradisional. 
 
 
<div style="text-align: justify;">
Lada
 terutama lada hitam, sering pula disuling untuk diambil minyaknya. 
Minyak lada dengan aroma wangi yang khas ini dipergunakan untuk bahan 
campuran minyak wangi.</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
SYARAT PERTUMBUHAN.</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Iklim.</div>


<div style="text-align: justify;">
- Curah hujan 2.000-3.000 mm/th</div>


<div style="text-align: justify;">
- Cukup sinar matahari (10 jam sehari)</div>


<div style="text-align: justify;">
- Suhu udara 20°C-34°C</div>


<div style="text-align: justify;">
- Kelembaban udara 50-100%</div>


<div style="text-align: justify;">
- Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Media Tanam.</div>


<div style="text-align: justify;">
- Subur dan kaya bahan organik</div>


<div style="text-align: justify;">
- Tidak tergenang atau terlalu kering</div>


<div style="text-align: justify;">
- pH tanah 5,5-7,0</div>


<div style="text-align: justify;">
- Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol</div>


<div style="text-align: justify;">
- Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m</div>


<div style="text-align: justify;">
- Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300</div>


<div style="text-align: justify;">
- Ketinggian tempat 300-1.100 mdpl</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
CARA BUDIDAYA LADA ATAU MERICA.</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Pembibitan.</div>


<div style="text-align: justify;">
- Terjamin kemurnian jenis bibitnya</div>


<div style="text-align: justify;">
- Berasal dari pohon induk yang sehat</div>


<div style="text-align: justify;">
- Bebas dari hama dan penyakit</div>


<div style="text-align: justify;">
- Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Pengolahan Media Tanam.</div>


<div style="text-align: justify;">
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm</div>


<div style="text-align: justify;">
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu</div>


<blockquote class="tr_bq">
Dosis kapur pertanian :
<ul style="text-align: left;">
<li>Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha</li>
<li>Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha</li>
<li>Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha</li>
<li>Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha</li>
</ul>

</blockquote>


<div style="text-align: justify;">
c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Teknik Penanaman.</div>


<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m), tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain (tumpang sari)</li>
<li>Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm</li>
<li>Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam</li>
<li>Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore</li>
<li>Cara
 penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, 
sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap 
keatas</li>
<li>Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman</li>
<li>Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas</li>
</ul>
</div>


<div style="text-align: justify;">
Pemeliharaan Tanaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Pengikatan Sulur Panjat.</div>


<div style="text-align: justify;">
Panjatkan
 pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat 
hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah 
melekat pada tiang panjat.</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Penyiangan dan Pembumbunan.</div>


<div style="text-align: justify;">
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Perempalan.</div>


<div style="text-align: justify;">
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:</div>


<div style="text-align: justify;">
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.</div>


<div style="text-align: justify;">
Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif</div>


<div style="text-align: justify;">
Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Pemupukan Susulan.</div>


<div style="text-align: justify;">
Lakukan pemupukan sesua dengan aturan pupuk yang akan digunakan, biasakan dengan menggunakan pupuk organik</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Pengairan dan Penyiraman.</div>


<div style="text-align: justify;">
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Pemberian Mulsa.</div>


<div style="text-align: justify;">
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Penggunaan Tajar (Ajir).</div>


<div style="text-align: justify;">
Sebaiknya
 gunakan tajar (Ajir) mati dari bahan kayu. Pangkal tajar (Ajir) 
diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada 
yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar (Ajir). Panjang tajar (Ajir)
 2,5-3 m..</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Hama dan Penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Hama.</div>


<div style="text-align: justify;">
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)</div>


<div style="text-align: justify;">
Ciri:
 berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang 
bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya 
(serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. 
Pengendalian: memotong cabang batang atau lakukan penyemprotan dengan 
bahan organik</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
b. Hama bunga</div>


<div style="text-align: justify;">
Ciri:
 Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan 
pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: 
serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan 
menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. 
Pengendalian: pemotongan pada tandan bunga atau lakukan penyemprotan 
dengan bahan organik</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
c. Hama buah</div>


<div style="text-align: justify;">
Ciri:
 serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna 
bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya 
menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada 
permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. 
Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada 
pada tandan buah atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Penyakit.</div>


<div style="text-align: justify;">
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPB)</div>


<div style="text-align: justify;">
Penyebab:
 jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit 
diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang 
memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun 
berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman 
jenis lada tahan penyakit BPB</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
b. Penyakit kuning</div>


<div style="text-align: justify;">
Penyebab:
 tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing
 halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan 
nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus 
Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun
 lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya 
gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan 
tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan 
tepat dan seimbang</div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Catatan
 : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami 
belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan </div>


<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Panen.</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Ciri dan Umur Panen.</div>


<div style="text-align: justify;">
Panen
 pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak
 kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Cara Panen.</div>


<div style="text-align: justify;">
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
 </div>


<div style="text-align: justify;">
Periode Panen.</div>


<div style="text-align: justify;">
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan</div>
</div>