Sawo merupakan tanaman buah tropis yang mempunyai rasa manis,
berkulit tipis, dan berbuah tebal. Sawo bisa langsung dimakan sebagai
buah segar atau bahan makan olahan seperti es krim, selai, sirup, anggur
atau cuka. Tanaman ini akan tumbuh optimal di daerah yang beriklim
basah sampai kering. Perawatan buah sawo juga mudah dan bisa dilakukan
meski tanpa keahlian bercocok tanam yang mumpuni. Sawo juga merupakan
tanaman yang bisa dimanfaatkan kayunya. Jenis kayu yang dihasilkan
mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan kayu jenis lain. Apabila
dilihat dari keunggulannya tersebut rasanya tidak ada salahnya jika Anda
menanamnya di pekarangan atau kebun Anda. Jika Anda sedang mencari
panduannya, berikut adalah panduan selengkapnya:
Pembibitan
Pilih bibit yang berasal dari cangkokan atau sambungungan. Jika bibit
berasal dari biji akan lambat menghasilkan buah. Pilih bibit yang
sehat dengan daun segar berwarna hijau dan sempurna serta bebas hama
penyakit. Cari cabang atau ranting yang bagus, mulus, dan sehat. Tanaman
sawo dari biji berbuah pada umur 7 tahun. Ambil biji dan keringkan
selama 3-7 hari. Simpan beberapa waktu dan tanam dengan media pasir
setebal 10-15 cm kemudian tutup lagi dengan tanah setebal 1-2 cm. Siram
untuk menjaga tanah agar lembab, setelah 7-15 hari maka biji akan
berkecambah. Setelah panjang kecambah 2-5 mm dapat segera dipindahkan.
Sedangkan untuk bibit cangkokan dipilih dari batang yang sudah berumur
3-6 bulan dengan diameter batang 0,3–0,7 cm. Jika bibit dari sambung
pucuk ambillah batang dengan ketinggian 15-20 cm dari permukaan tanah,
kemudian sayat membentuk huruf V sepanjang 3-5 cm. Sayat cabang
sambungan sepanjang 4 cm sesuai ukurahn sayatan. Sambung dan ikat
dengahn kantong plastik bening selama 10-15 hari. Bibit sambungan dan
cangkokan bisa dipindahkan setelah umur 1,5-3,5 bulan.
Pengolahan Lahan
Siapkan lahan tanam dengan membajak atau mencangkul tanah yang lebih
dulu diberi pupuk kandang/kompos sebagai pupuk dasar. Jika tanah
keadaannya terlalu asam tambahkan dolomit/kapur pertanian. Selanjutnya
buatlah lubang tanam 30 cm dan beri pupuk urea dengan dosis 200
kg/hektar. Dosis bisa disesuaikan dengan kondisi lahan tanam, bila sudah
cukup subur maka dosisnya dikurangi, dan jika telalu gersang bisa
ditambahkan.
Penanaman
Buatlah lubang dengan jarak tanam untuk sawo berukuran 12 m x 12 m.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Pisahkan tanah
galian bagian atas sedalam 30 cm dan campur dengan pupuk kandang
sebanyak 20 kg. Biarkan lubang tanam terjemur sinar matahari selama 1-2
minggu. Masukkan di lubang tanam selanjutnya timbun dengan tanah galian
atas. Lakukan penyiraman dengan teratur sehingga tanah tetap terjaga
kelembabannya.
Pemeliharaan Tanaman
Lakukan penyiangan tanaman setelah 1-2 bulan tanam agar tanaman
tumbuh maksimal. Pembubunan juga harus dilakukan untuk menggemburkan
pada areal tanaman sawo juga untuk memperkokoh batang tanaman sawo.
Berikan pemupukan sebanyak 250-500 gr urea per pohon per tahun sebelum
berbuah. Berikan pupuk NPK 10:20:15 sebanyak 500 gr/pohon per tahun.
Jika ingin pemberian pupuk organik maka berikan 10 kg pupuk
kandang/pohon. Pemberian dilakukan di sekeliling lingkaran dengan lebar
dan kedalaman 10 cm. Lakukan penyiraman paling sedikit 2 minggu sekali.
Penyiraman dilakukan sampai tanaman berumur 3-4 tahun, selanjutnya
berikan penyiraman jika tanah kering dan cuaca panas. Lakukan juga
pemangkasan jika sudah mencapai ketinggian 20 m. Pemangkasan dilakukan
pada batang yang sudah memiliki panjang 100-160 cm.
Pemanenan
Sawo sudah bisa dipanen buahnya setelah umur 3-5 tahun. Ambil buah
dengan ciri-ciri berukuran maksimal, kulit berwarna cokelat muda, daging
buah agak lembek, dan mudah terlepas dari tangkainya. Panenlah
menggunaakan galah berjaring agar tidak rusak karena jatuh ke tanah.
Cuci dengan segera setelah panen dilakukan. Keringkan dan simpan sebelum
didistribusikan.
(cara.media/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar